Pulau Bulang Lintang Batam
Jalan masuk ke rumah warga |
Kepulauan Riau memiliki banyak pulau - pulau kecil, satu diantaranya adalah Pulau Bulang Lintang. Pulau Bulang Lintang luasnya hanya 166,9 Km (Sumber: Wikipedia). Untuk menuju pulau ini kita dapat mengunakan kapal kecil dari pelabuhan Sagulung. Sesampainya di pelabuhan sagulung, belok kanan untuk mengambil kapal, 1 kapal hanya berisikan 5 - 7 orang saja. Hanya 15 menit untuk menuju pulau tersebut, dengan biaya Rp. 20. 000/orang, kita akan diberikan kertas asuransi dari PT. Jasa Raharja (Persero).
Ada tulisan " Selamat datang di Pulau Bulang Lintang " di pelabuhan beton, berjalan memasuki rumah warga, jalannya tak lebar, cukup hanya 2 motor saja yang lewat.
Pelabuhan beton Pulau Bulang Lintang |
Tepat di depan Puskesmas pembantu, terdapat Mesjid yang bangunannya indah. Mesjid yang hanya ada satu di pulau ini masih terawat. Pada saat saya melewati mesjid, ada beberapa anak muda yang sedang latihan alat musik rebana.
Saya pun melanjutkan berjalanan mengelilingi pulau ini, sekeliling, ternyata tak ramai penduduknya, rumah warga yang jauh jaraknya dari satu rumah ke rumah lain dan masih banyak pohon - pohon tinggi.
Setelah lelah berjalan saya pun berhenti di toko warga. Nenek, cucu dan ibu yang sedang duduk di toko sedang asyik bercerita. Nenek (82 tahun) tersebut sudah lama tinggal di pulau ini bersama dengan suaminya, rumah nenek tersebut ada di depan toko.
Saya menanyakan, apakah ada objek wisata di pulau ini...???,
Nenek dan tetangga itu pun bilang, kalau ada terdapat Makam raja di pulau ini, Raja Tumenggung Abdul Jamal & keluarga, raja inilah yang pertama kali menginjakkan kakinya di pulau ini.
Makam raja tersebut ada di dekat pelabuhan, keluar dari pelabuhan belok kiri, jalan saja terus nanti ada tulisan disana. Banyak orang sudah ke makam tersebut untuk berziarah, ada yang dari Malaysia, Singapura dan dari Batam kata nenek. Banyak yang kami ceritakan, karena saya mau pergi ke makam, saya pamit dari nenek dan ibu tersebut.
Tak lama saya berkata - kata dengan nenek dan ibu tersebut, saya melanjutkan perjalanan mencari makam tersebut. Tak jauh memang dari pelabuhan, kita dapat melihat beberapa makam di depan rumah warga dan berjalan sedikit saya sudah melihat pintu masuk ke Makam Raja Tumenggung.
Ternyata ini juga merupakan Objek Wisata Religius yang tak banyak orang Batam tahu. Ada terdapat Museum MIni Cek Buan Bulang di depan makam raja. Makam Raja, istri dan keluarga dekat ada di satu tempat sedangkan pasukan - pasukan dan pelayannya ada diluar.
Makam Raja dan keluarga |
Kapal kecil pun datang menyapa kami, bertanya apakah kami akan naik???...
Kami pun menaiki kapal tersebut bersama dengan penumpang lain.
Akhirnya perjalanan saya di Pulau Bulang Lintang hanya satu jam saja.
Komentar
Posting Komentar