Perjalanan Siang ke Belakang Padang Kepulauan Riau

Belakang Padang bukan ada di Padang, Sumatera Barat. Belakang padang merupakan kecamatan dari Batam dan untuk menuju ke sana dengan menggunakan pompong sekitar 15 menit dengan biaya 15K sekali naik pompong.
Perjalanan siang di hari kamis (21.09.2017)  tepat hari libur Hari Raya Idul Adha, kaki ini menginginkan untuk berjalan, pikir - pikir na kemana untuk naik kapal yang dekat, terpilih la Pulau Belakang Padang.
Dari rumah pukul 13 siang sampai di pelabuhan pompong di Sekupang pukul 13:20 WIB, memarkirkan motor sebentar dan selanjutnya masuk ke dalam gedung pelabuhan. Pelabuhannya sudah berubah, sepertinya dulu tak ada gedung sudah 2 tahun tak ke pelabuhan ini. Gedung pelabuhannya masih dalam pembangunan belum sepenuhnya siap, tapi sudah bisa dipakai. Di dalam gedung terdapat kantin - kantin makanan, toilet dan counter taxi.



Menuju kapal pompong, sudah ada perahu - perahu pompong yang tak di parkirkan pemiliknya dan ada yang nunggu giliran membawa penumpang. Ternyata konter tiket tutup, bertanya kepada orang disana, "untuk hari libur tiketnya tutup, langsung saja bayar kepada pembawa pompong" oohh gitu ya pak.

Ada satu pompong yang sudah menyandarkan pompongnya, saya dan penumpang lainnya naik ke pompong. Sudah hampir penuh dengan penumpang, akhirnya pompongnya jalan, mesin pompong tiba - tiba mati para penumpang sudah was - was sambil melihat kebelakang apa yang rusak, nakhoda pompong mencoba menghidupkan lagi. Jalan lagi mesin pompongnya, hampir beberapa saat jalan mesinnya mati lagi. Aiiih...... bila lagi sampai kalau mesin pompongnya mati hidup, nakhoda kapal kembali mencoba menghidupkan kembali mesinnya, mesin pompongnya jalan lagi, berjalan sebentar mesin pompongnya mati lagi untuk ketiga kalinya, ya udah kami penumpang hanya menunggu nakhoda untuk berusaha menghidupkan mesinnya. Perjalanan untuk mencapai Belakang Padang biasanya ditempuh 15 menit, kami sampai dalam 30 menit.







Akhirnya kami sampai juga di Belakang Padang, di pelabuhan tampak sepi, mungkin karena ini hari libur hanya beberapa orang saja yang ingin ke Batam, konter untuk membeli tiket juga tutup. Saya melanjutkan perjalanan mengelilingi pulau Belakang Padang, keluar dari pelabuhan saya belok kanan. Diluar pelabuhan sudah ada becak dayung dan kendaraan motor yang bisa di sewa untuk berkeliling.



Setapak demi setapak saya berjalan sambil melihat ruko - ruko yang sedang berjualan, karena pasar juga berada di sekitar ini dan masih ada beberapa ruko yang buka. Berjalan melewati beberapa rumah, terdapat penginapan yang berada di sisi sebelah kanan dengan rumah tingkat dua, "Penginapan Budi Penolong Inn".


Selanjutnya saya berjalan lagi, tak jauh dari penginapan ini di sebelah kiri  jalan terdapat tempat ibadah Vihara Dharma Bhakti. Saya memasuki vihara ini, tempatnya sunyi, hanya beberapa motor saja yang ada disana.






Karena Indonesia terdiri dari beberapa agama dan toleransi umat beragama yang sangat tinggi, tak jauh dari vihara ada terdapat Masjid AT. Taqwa Belakang Padang. Masjid ini berdiri kokoh dengan balutan cat warna kuning dan orange.


Melewati masjid saya memasuki jalan perumahan warga, yang rumahnya berdiri di atas air yang di buat tiang beton dan kayu. Disini ada terdapat jalan menuju ke laut, dimana ada seorang remaja yang sedang memacing, dari tempat ini juga saya bisa melihat negeri Singapura, gedung - gedung Singapura yang tinggi tampak jelas. Saya pun beristirahat sebentar saja disini sembari menikmati keindahan laut.



Keluar dari perumahan warga, saya melanjutkan perjalanan. Saat saya berjalan, ada satu bukit yang saya lihat ternyata pekuburan cina. Saya bertanya kepada anak - anak remaja  yang sedang duduk di pekuburan Islam, disana cara menuju ke pekuburan itu. "Mbk kalau menuju kesana masuk dari gerbang sekolah terus belok kanan, ada jalan trus belok kiri dari sekolah itu lebih dekat". "Makasih ya dek". Saya berjalan melewati gerbang sekolah, memasuki daerah  sekolah dasar, seperti yang di bilang anak - anak itu saya jalan di antara gendung sekolah ada jalan, saya belok kiri, iiih ya .... ada tangga kecil untuk naik. Jumpa juga dengan tempat pekuburan warga Tionghoa, gerbang untuk memasuki pekuburan di kunci, tapi tenang ada jalan di samping, sebelah kanan gerbang tak ada tembok, jadinya bisa masuk ke dalam pekuburan.




Pekuburan Warga Tionghoa
Jam sudah menunjukkan jam 2:10WIB, saya melanjutkan perjalanan saya ke pantai Pasir Putih. Pasir putih letaknya kalau dari pelabuhan belok kiri, kali ini saya harus memutar arah, berjalan cukup jauh. Sembari berjalan saya tak lupa menggunakan GPS (gunakan penduduk setempat) dimana tempatnya. Ada satu ibu yang memperhatikan saya berjalan dari teras rumahnya...
Saya : "permisi bu.."
Ibu   : " ya dek..."
Saya : "Pantai Pasir Putih dimana ya..?"
Ibu   : "Adek jalan terus, jumpa pekuburan belok kiri jalan aja lurus, ntar adek coba tanya lagi disana"
Saya : "Baikla bu, terima kasih"

Seperti yang dikatakan ibu, saya berjalan lurus, jumpa pekuburan Islam saya belok kiri jalan terus dan kembali bertanya kepada bapak punya toko penjual jajanan makanan dan minuman.
Saya   : "permisi pak... pantai Pasir Putih arahnya kemana ya..?"
Bapak : "jalan terus dek, jumpa gerbang selamat datang belok kiri, jalan terus".
Saya   : "Terima kasih, pak"


Kaki melangkah jalan terus, jumpa gerbang selamat datang Kampung Jawa, saya belok kiri jalan terus. Ada anak yang sedang naik sepeda, saya bertanya kepadanya dimana pantai Pasir Putih, dek. Di sini kak, kakak masuk gang ini terus saja, ikuti jalannya., terima kasih, dek.
Untuk menuju pantai Pasir putih ini tidak ada di kasih tanda, kalau kita mau menuju ke Pantai pasir putih, buat mereka yang belum pernah ke sini, pasti harus bertanya juga dan lebih bagus menggunakan becak dayung atau naik ojek.


Sampai juga di pantai Pasir Putih ini, membutuhkan perjalanan yang cukup lama. Untuk masuk ke pantai ini, dikenakan biaya, untuk dewasa: 5K dan anak - anak: 2K. Di gerbang masuk pantai ada ditulis tata tertib dan larangan yang tidak boleh di bawa ke dalam. 



Tak ada pengunjung pantai, hanya saya sendiri disana beserta ayam - ayam yang kesana kemari. Air lautnya surut, kata penjaga pantai "Pagi airnya tak surut, sudah sore surut" ya apa mau di kata. 


Didalam kawasan pantai sudah tersusun meja dan kursi batu dan beberapa tenda dan beberapa gazebo. Pasirnya memang putih, karena airnya surut tampak pasir - pasir pantai yang basah dan beberapa sampah yang bertebaran. 

Saya melihat ada beberapa warga sekitar yang jalan ke pantai, mereka sedang mencari kerang disana. Saya mencoba jalan kesana, tapi lumburnya terlalu tebal jadinya saya tak jadi kesana. Setelah istirahat sebentar di Pantai Pasir Putih ini, saya beranjak keluar dari pantai. Berjalan keluar dari pantai menuju pelabuhan, saya tak tahu jalan menuju pelabuhan, saya bertanya kepada seorang ibu yang sedang berhenti mengendarai sepeda motor, ibu itu sedang menjual ikan hasil memancing. 
Saya : Jalan ke pelabuhan dimana ya bu?
Ibu : Jauh dari sini dek, saya mau ke pelabuhan juga, boleh la ikut saya saja.
Saya : Oke de bu. Terima kasih.

Rencana ingin berjalan kaki tetapi karena dapat rejeki dengan di antar oleh ibu tersebut, akhirnya tidak jadi. Sembari ibu membawa motor kami bercerita, bahwasannya ibu tersebut memiliki anak yang bekerja di Batam, anak ibu tersebut kerja di hotel tak jauh dari tempat tinggal saya. Ibu sudah pernah ke Batam???..., saya sudah pernah ke Batam, tapi sudah lama, karena ongkosnya cukup mahal. Ohhh qtu ya bu..

Tak terasa pelabuhan sudah sampai, ibu tersebut menurunkan saya di pelabuhan dan ibu tersebut melanjutkan belanjanya ke pasar.

Di dekat pelabuhan sebelah kanan kalau keluar dari pelabuhan ada tempat makan, saya memasuki daerah tersebut dan tempat makannya belum banyak yang buka, kalau sore sampai malam tempat ini sangat ramai sambil menikmati pemandangan laut. 

Tempat makan di sisi pantai pelabuhan

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, saya beranjak pulang ke Batam dengan menaiki pompong. Hampir 3 jam saya menjelajahi tempat ini, ada beberapa tempat yang belum sempat saya datangi, mungkin lain waktu saya akan ke sini lagi.


* Tiket PP Pulau Belakang Padang: 30K 

Komentar

  1. kalau sewa motor ada disana dan gmn hitungannya bisa sewa harian

    BalasHapus
  2. Sewa kamar untuk malam 17 agutus masih ada gak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berobat Murah di Batu Aji, Batam

Patung Jalan Salib Di Kampung Vietnam, Pulau Galang

Berdoa di Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Lubuk Baja